Langsung ke konten utama

Postingan

THEME #298 - In the Moment

                    In the Moment: Write about living in the present moment.               Hello, my gap moment! Dulu di saat aku belum setua sekarang, aku berpikir bahwa aku tidak akan lagi bisa mengalami yang namanya ‘gap moment’ . Karena di pikiranku, menjadi dewasa adalah tiap harinya punya banyak tanggung jawab dan hal yang harus dilakukan supaya hidupku bisa berjalan dengan layak dari hari ke hari. But, here I am. Going back to my Mom’s hometown where my family are living for the last many years after I decided to resign myself from my job in my lovable city . Berhenti sementara dari kesibukan eight-to-five di hari kerja dan benar-benar banyak menghabiskan waktu hanya di rumah. Sejujurnya, ini adalah saat yang sangat aku inginkan sedari lama. Sejenak berhenti dari hiruk pikuk pekerjaan hanya untuk melakukan apa pun yang aku inginkan dan rehat dari hari-h...
Postingan terbaru

DAY 310 (LATE 9 DAYS) - Movie Conversation

Movie Conversation: Use a memorable conversation from a favorite movie to inspire your writing. Disclaimer! Buat kamu yang punya rencana nonton film-nya Richard Linklater dari semua trilogi ‘Before’ dan terkhususnya film ‘Before Sunset’, dianjurkan untuk tidak membaca tulisan ini lebih lanjut demi pengalaman menonton dan mengeksplor film yang lebih baik secara pribadi. Karena tulisan ini akan punya banyak bocoran tentang plot cerita di dalam film dan trilogi ‘Before’. Namun, jika kamu tetap ingin lanjut membaca, maka segala risiko akan ada di tanganmu dan itu berada di luar tanggung jawabku, yah! Makasih buat pengertiannya!  Dari sekian banyak cerita dari film-film romansa pada umumnya yang ada di saat sekarang, menurutku kita udah terlalu banyak diberikan plot cerita yang terlalu fantastis untuk terjadi di dunia nyata. Dikasih banyak adegan yang manis-manis dan sedikit adegan konflik. Enak sih kalo buat dijadiin bahan khayalan… Namun ujung-ujungnya setelah menonton film-film ters...

DAY 94 (LATE A DAY) - Swinging & Sliding

Swinging & Sliding: Write something inspired by a playground or treehouse. Waktu aku masih kecil, aku termasuk seorang anak yang maniak dengan yang namanya taman bermain. Dulu, diajak pergi oleh orangtuaku pergi ke taman bermain itu adalah sebuah kebahagiaan yang hakiki buatku. Mau itu taman bermain konvensional yang semua wahananya butuh usaha dahulu untuk bisa dinikmati, atau pun taman bermain modern di dalam mall yang hampir semua wahananya menggunakan daya listrik dan mesin. Pergi ke taman bermain itu artinya aku bisa merasakan keseruan yang tidak bisa aku dapatkan di rumah, dan hal itu selalu buatku ketagihan. Ngomong-ngomong tentang taman bermain, aku versi bocah dahulu punya fantasi tersendiri untuk taman bermain yang ideal. Setelah aku dewasa, menurutku fantasi itu terlalu tinggi untuk bisa diwujudkan di dunia nyata. Yah, lebih tepatnya terlalu ideal untuk terwujud di tempat aku menetap dahulu. Aku pikir, itu adalah efek karena aku suka membaca majalah untuk boc...

DAY 32 - Rewrite

Rewrite : Take any poem or short story you enjoy. Rewrite it in your own words. Empat puluh delapan jam yang lalu, dokter menyampaikan kepadaku dan Richard bahwa kanker payudaraku sudah menyebar ke kelenjar getah beningku, dan ada kemungkinan bahwa telah muncul benjolan lain di otakku. Ini adalah kabar yang mengejutkan kami. Tanpa harus mengumbar kata, aku tahu bahwa Richard merasakan sedih yang percis sama denganku. Ini adalah ujian yang benar-benar berat bagi kami berdua yang telah hidup bersama bertahun-tahun. Aku dan Richard sama-sama berusia tiga puluh dua tahun, dan kami memiliki tiga orang anak kecil yang lucu. Untuk menyelamatkan hidupku, kami bersepakat untuk melakukan operasi dan mengangkat kanker yang telah menggerogoti tubuhku. Keputusan yang sangat sulit, tetapi harus tetap kami jalani. Keluarga, kerabat karib, dan kawan-kawan dekat kami mengagumi dan menghargai apa yang telah aku dan Richard putuskan. Akhirnya, operasi pun berhasil dilaksanakan. ...

DAY 27 - Closed Doors

Closed Doors: What’s behind the door? Why is it closed? Di rumahku, sedari aku kecil, pasti selalu ada sebuah ruangan yang disediakan oleh almarhum ayahku yang pintunya selalu tertutup. Ruangan itu bernama gudang. Segala perkakas yang beliau miliki tersimpan rapi di sana. Ada perkakas untuk membangun rumah, ada peralatan berkebun, dan ada perkakas lain yang pastinya dibutuhkan saat rumah membutuhkan perbaikan. Semua peralatan itu berguna, tetapi hanya dalam waktu tertentu saja. Jika peralatan itu tidak digunakan oleh orang yang tepat dan dalam waktu yang tepat, maka beberapa perkakas tersebut berpeluang untuk bisa melukai orang yang menggunakannya atau disalahgunakan untuk melukai orang lain. Itulah alasan utama mengapa beliau selalu mengunci rapat pintu gudang tersebut di saat perkakas di dalamnya tidak digunakan. Hal itu dilakukan agar beberapa perkakas tajam tersebut tidak jatuh ke tangan kami, lalu akhirnya kami bisa berakhir melukai diri sendiri atau orang yang a...