Langsung ke konten utama

(130421) Tumpahan Hati: Sedikit Ulasan Bumbu-bumbu Hidupku


Hey, guys! I’m back! Setelah lama aku nggak kembali ke blog ku, sekarang aku hadir kembali dengan membawa sebuah kisah… Hmmm bukan kisah juga sih aku rasa, tapi lebih mirip kayak riwayat hidup yang sedikit diperluas ceritanya. Huh! Miris sekali rasanya ninggalin blog ini selama tiga bulan lebih kurang. Ini blog jadi penuh dengan debu, sarang laba-laba, kecoa, dan di halaman sudah banyak rumput liar yang tumbuh tinggi dan jangkrik-jangkrik yang asyik melompat sambil bernyanyi ke sana kemari, hehehe.

Ternyata kalau 3 bulan itu udah dilalui, lalu satu per satu harinya kita review, rasanya lumayan lama. Dari 3 bulan yang lewat, aku sempat ber-vacation bersama keluargaku keliling Sumatera Barat, sempat singgah juga ke kota kelahiranku, Batam! Akhirnya…, setelah 8 tahun aku nggak menginjakkan kaki ke sana, rasanya seneng banget bisa kembali lagi. :’) Aku ke sana bukan dalam rangka vacation sama sekali (aku akan lebih memilih mengikuti kegiatan LKMM di kampusku bareng teman-teman tahun ini daripada ngulang tahun besok! Sial sekali, hari saat aku ke Batam kemarin sama seperti hari diadakan LKMM di fakultas-ku… T___T)

Aku melakukan perjalanan ke Batam tanggal 23-25 Maret kemarin. Walau pun sebenarnya perjalanan ke sana niatnya cuma buat menyelesaikan masalah keluargaku, tapi dalam perjalanan 3 hari 2 malam tersebut sangat banyak berarti buatku…

Oia, kenapa aku merasa sangat berkesan dengan Batam? Karena Batam itu adalah tempat di mana semua kenangan masa kecilku berada. Tempat di mana aku dibesarkan… Sebenarnya, aku ini anak Batam, hehehe! Aku yang mengakuinya sendiri. Walau pun aku sudah hidup di Padang selama 8 tahun, tapi nggak bisa dipungkiri kalau aku lebih menerima Batam sebagai daerah asliku. Banyak memori yang tersimpan di Batam, sehingga di saat aku berangkat ke sana, itu juga sebagai ajang nostalgia-ku mengenang masa kecilku.

Di Jembatan Barelang (kiri) dan rumah masa kecilku (kanan) :)
Jadi curhat nih. Duh! Oia, aku cerita sedikit deh yaaa gimana perjalanan hidupku dari aku lahir sampai sekarang. Aku adalah seorang gadis yang lahir di Batam, 17 tahun silam, dari seorang ibu yang asli dari Minang (Pauh, Padang, Sumatera Barat) dan seorang ayah yang asli dari Mandailing (Tapanuli Selatan, Sumatera Utara). Sejak kelahiranku itu, aku menetap di Batam selama 5 tahun, aku juga sempat bersekolah di taman kanak-kanak saat di sana. Setelah 5 tahun berselang, aku memiliki 2 orang adik. Di saat itu, aku juga sempat tinggal di Padang selama 3 bulan dan sempat juga sekolah di bangku SD di waktu yang singkat itu. Ini dikarenakan ayahku dinas kerjanya berpindah-pindah.

Akhirnya, aku kembali lagi pindah ke Kepulauan Riau, tapi kali ini tidak kembali ke Batam, aku menetap di pulau Tanjung Balai Karimun. Di sana, aku hidup selama lebih kurang 5 tahun juga. Tanjung Balai Karimun menurutku juga banyak menyimpan kenangan masa kecilku. Di sana aku mulai tumbuh dan mengerti bagaimana menjalin  persahabatan dengan teman sebaya. Selama aku duduk di bangku kelas 1 sampai kelas 5 SD, aku memiliki teman-teman terbaikku… Tetapi, di saat aku mulai berteman makin akrab dengan mereka, aku pindah kembali ke Padang. Itu sekitar tahun 2005.

Di saat pertama kali aku pindah ke Padang, aku pikir itu adalah masa-masa kelamku. Yaaa sekitar 3-4 tahun lah. Itu karena cara berinteraksi antara anak-anak di Riau dan anak-anak di Padang berbeda. Efeknya, aku selama 3 tahun itu selalu dikucilkan. Hanya anak-anak yang bisa sangat terbuka yang bisa menerimaku dengan sifatku yang berbeda. Menurutku, kalau di Riau, anak-anak di sana bebas berekspresi dengan apa yang mereka miliki, dan mereka terkesan tidak tertutup. Mereka lebih gampang menerima keadaan teman-temannya yang berbeda. Itu karena pergaulan di sana didominasi dengan perbedaan etnis. Banyak anak-anak dari etnis Cina, bahkan Melayu-India yang bergaul dengan anak-anak pribumi. Sehingga sesama mereka bisa lebih menghargai perbedaan.

Sedangkan kalau menurutku, (aku mengucapkan maaf ya guys sebelumnya di saat ingin menyebutkan sifat-sifat ini, karena apa yang aku tulis adalah apa yang aku rasakan selama aku jadi ‘anak baru’ di Padang.) pergaulan anak-anak di Padang berbeda. Yang aku rasakan, mereka agak tertutup, terkadang mereka tidak mau menerima keadaan teman yang sifatnya berbeda. Mereka juga banyak yang hanya bergaul dengan yang satu sifat dengan mereka, ya bisa dibilang seperti ‘se-level’ gitu. Mereka terkesan kurang bisa menerima orang baru.

Hahaha, masa lalu yang pahit itu hanya penghias hidup saja, yang mungkin juga bisa membuat kehidupan seseorang jadi  lebih baik karena termotivasi, atau pun menbuat kehidupan seseorang jadi lebih buruk karena adanya trauma. Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang aku sudah bisa bergaul dengan baik, kok. Walau pun terkadang ada juga orang yang tidak menyukai sikapku dalam bergaul. Yang penting aku sudah berusaha untuk bisa beradaptasi dengan lingkunganku. Yang aku rasakan sekarang adalah, aku jadi lebih pendiam. Aku hanya akan bicara si saat ada hal yang penting saja. Dan dari pengalamanku yang cukup ‘pahit’ itu, aku bisa menjadi seseorang yang terbuka, dan tidak memilih teman di saat berinteraksi. Bukankah perbedaan itu yang bisa membuat sesuatu jadi lebih seru dan berwarna? :)

Lanjut! Hingga sekarang aku masih menetap di Padang. Cukup lama, ya? Aku berada di tanah Minang ini sejak kelas 5 SD hingga aku sudah duduk di bangku kuliah sekarang. Hehehe, kalau misalnya ada orang yang bertanya kepadaku, ‘kamu kalau sudah dewasa nanti akan tetap tinggal dan bekerja di Padang, atau pindah ke tempat lain?’. Aku memilih untuk pergi, aku akan kembali ke tanah kelahiranku, Batam! ^^ Alasannya? Yaaa seperti cerita-ceritaku yang ada di atas, dan yang kedua, alasanku akan kembali ke sana adalah karena di sana aku sudah punya kediaman milik sendiri (dari ortu -_-), di sana pembangunan dan sektor perindustriannya berkembang sangat pesat! Saking cepatnya, Batam dibandingkan 8 tahun lalu dengan tahun 2013 ini sudah sangat berbeda! Aku sendiri bisa bingung kalau mau pulang ke rumah sendiri, karena sudah banyak jalan baru yang dibuat. Huft! Karena setelah lulus kuliah nanti, aku akan menjadi seorang sarjana Sistem Informasi, aku bercita-cita ingin menjadi seorang Database Administrator di salah satu perusahaan pembangunan di sana. Aamin semoga kesampaian. :) Kita hanya bisa bercita-cita, berencana, dan berusaha. Yang menentukan langkah kita dan hasil usaha kita tetaplah Tuhan. :)

Oh iya, bolehkah aku sedikit meminta bantuan dari kalian, guys? Aku sekarang sedang mencari teman-teman kecilku yang sekarang entah dimana mereka berada, dan mungkin mereka tidak sepenuhnya ingat kepadaku… Guys, jika kalian merasa kalian memiliki nama-nama yang akan aku sebutkan nanti, atau kalian memiliki teman yang namanya sama seperti yang aku sebutkan nanti, aku minta kalian menghubungiku lewat twitter, ya guys? Ma twitter: @MayaSopiie . Aku ingin kalian membantuku menemuka  mereka… :’( ini nama-nama mereka: Sartika Novri, Wahyu Offianti (Ayu Offianti), Amelia Hasiana, Firman Prasetya, Rustaki Frima, Carlos Daniel, Isma Wardah. Mereka semua adalah alumni dari SDN 005 Tebing, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Aku pikir mereka sekarang ada yang masih tinggal di Tanjung Balai Karimun, dan mungkin sebagian lain ada yang sudah pindah karena mereka kuliah.  Bantu aku yaaa guys, please. >_<

Hehehe, mungkin itu sedikit kisah hidupku yang aku share ke kalian. Aku rasa dari kisahku yang di atas, ga ada nilai yang bermakna dalam yang bisa dipetik. Tapi kalau menurut kalian ada, syukurlah ^_^ Oke guys, segitu dulu deh ya ceritaku. Tetaplah berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang ada di sekitarmu. :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(121113) Ringkasan Pengantar Manajemen Richard L. Daft Bab 11

BAB 11 -Menggunakan Desain Struktural untuk Mencapai Tujuan-tujuan Strategis- A.       Menjelaskan Mengapa Organisasi Membutuhkan Koordinasi Lintas Departemen dan Tingkat Hierarkis Pertama, posisi dan departemen-departemen baru ditambahkan untuk berurusan dengan lingkungan eksternal atau dengan kebutuhan-kebutuhan strategis yang baru. Kedua, para manajer senior harus menemukan jalan untuk mempertalikan semua departemen tersebut secara bersama. Organisasi memerlukan sistem-sistem untuk memproses informasi dan memungkinkan komunikasi di antara orang-orang dalam departemen-departemen yang berbeda dan pada tingkat-tingkat yang berbeda. Koordinasi dibutuhkan tanpa memandang apakah organisasi mempunyai sebuah struktur fungsional, divisional, atau tim. Dalam arena internasional, koordinasi sangat penting. Koordinasi adalah hasil informasi dan kerjasama. Para manajer dapat mendesain system dan struktur untuk meningkatkan koordinasi horizontal. Struktur fungsional v...

DAY 310 (LATE 9 DAYS) - Movie Conversation

Movie Conversation: Use a memorable conversation from a favorite movie to inspire your writing. Disclaimer! Buat kamu yang punya rencana nonton film-nya Richard Linklater dari semua trilogi ‘Before’ dan terkhususnya film ‘Before Sunset’, dianjurkan untuk tidak membaca tulisan ini lebih lanjut demi pengalaman menonton dan mengeksplor film yang lebih baik secara pribadi. Karena tulisan ini akan punya banyak bocoran tentang plot cerita di dalam film dan trilogi ‘Before’. Namun, jika kamu tetap ingin lanjut membaca, maka segala risiko akan ada di tanganmu dan itu berada di luar tanggung jawabku, yah! Makasih buat pengertiannya!  Dari sekian banyak cerita dari film-film romansa pada umumnya yang ada di saat sekarang, menurutku kita udah terlalu banyak diberikan plot cerita yang terlalu fantastis untuk terjadi di dunia nyata. Dikasih banyak adegan yang manis-manis dan sedikit adegan konflik. Enak sih kalo buat dijadiin bahan khayalan… Namun ujung-ujungnya setelah menonton film-film ters...

THEME #298 - In the Moment

                    In the Moment: Write about living in the present moment.               Hello, my gap moment! Dulu di saat aku belum setua sekarang, aku berpikir bahwa aku tidak akan lagi bisa mengalami yang namanya ‘gap moment’ . Karena di pikiranku, menjadi dewasa adalah tiap harinya punya banyak tanggung jawab dan hal yang harus dilakukan supaya hidupku bisa berjalan dengan layak dari hari ke hari. But, here I am. Going back to my Mom’s hometown where my family are living for the last many years after I decided to resign myself from my job in my lovable city . Berhenti sementara dari kesibukan eight-to-five di hari kerja dan benar-benar banyak menghabiskan waktu hanya di rumah. Sejujurnya, ini adalah saat yang sangat aku inginkan sedari lama. Sejenak berhenti dari hiruk pikuk pekerjaan hanya untuk melakukan apa pun yang aku inginkan dan rehat dari hari-h...