Hey, guys!
I’m back! Setelah lama aku nggak kembali ke blog ku, sekarang aku hadir kembali
dengan membawa sebuah kisah… Hmmm bukan kisah juga sih aku rasa, tapi lebih
mirip kayak riwayat hidup yang sedikit diperluas ceritanya. Huh! Miris sekali
rasanya ninggalin blog ini selama tiga bulan lebih kurang. Ini blog jadi penuh
dengan debu, sarang laba-laba, kecoa, dan di halaman sudah banyak rumput liar
yang tumbuh tinggi dan jangkrik-jangkrik yang asyik melompat sambil bernyanyi
ke sana kemari, hehehe.
Ternyata
kalau 3 bulan itu udah dilalui, lalu satu per satu harinya kita review, rasanya
lumayan lama. Dari 3 bulan yang lewat, aku sempat ber-vacation bersama
keluargaku keliling Sumatera Barat, sempat singgah juga ke kota kelahiranku,
Batam! Akhirnya…, setelah 8 tahun aku nggak menginjakkan kaki ke sana, rasanya
seneng banget bisa kembali lagi. :’) Aku ke sana bukan dalam rangka vacation
sama sekali (aku akan lebih memilih mengikuti kegiatan LKMM di kampusku bareng
teman-teman tahun ini daripada ngulang tahun besok! Sial sekali, hari saat aku
ke Batam kemarin sama seperti hari diadakan LKMM di fakultas-ku… T___T)
Aku melakukan
perjalanan ke Batam tanggal 23-25 Maret kemarin. Walau pun sebenarnya
perjalanan ke sana niatnya cuma buat menyelesaikan masalah keluargaku, tapi
dalam perjalanan 3 hari 2 malam tersebut sangat banyak berarti buatku…
Oia, kenapa
aku merasa sangat berkesan dengan Batam? Karena Batam itu adalah tempat di mana
semua kenangan masa kecilku berada. Tempat di mana aku dibesarkan… Sebenarnya,
aku ini anak Batam, hehehe! Aku yang mengakuinya sendiri. Walau pun aku sudah
hidup di Padang selama 8 tahun, tapi nggak bisa dipungkiri kalau aku lebih
menerima Batam sebagai daerah asliku. Banyak memori yang tersimpan di Batam,
sehingga di saat aku berangkat ke sana, itu juga sebagai ajang nostalgia-ku
mengenang masa kecilku.
![]() |
| Di Jembatan Barelang (kiri) dan rumah masa kecilku (kanan) :) |
Jadi curhat
nih. Duh! Oia, aku cerita sedikit deh yaaa gimana perjalanan hidupku dari aku
lahir sampai sekarang. Aku adalah seorang gadis yang lahir di Batam, 17 tahun
silam, dari seorang ibu yang asli dari Minang (Pauh, Padang, Sumatera Barat)
dan seorang ayah yang asli dari Mandailing (Tapanuli Selatan, Sumatera Utara).
Sejak kelahiranku itu, aku menetap di Batam selama 5 tahun, aku juga sempat
bersekolah di taman kanak-kanak saat di sana. Setelah 5 tahun berselang, aku
memiliki 2 orang adik. Di saat itu, aku juga sempat tinggal di Padang selama 3
bulan dan sempat juga sekolah di bangku SD di waktu yang singkat itu. Ini
dikarenakan ayahku dinas kerjanya berpindah-pindah.
Akhirnya, aku
kembali lagi pindah ke Kepulauan Riau, tapi kali ini tidak kembali ke Batam,
aku menetap di pulau Tanjung Balai Karimun. Di sana, aku hidup selama lebih
kurang 5 tahun juga. Tanjung Balai Karimun menurutku juga banyak menyimpan
kenangan masa kecilku. Di sana aku mulai tumbuh dan mengerti bagaimana
menjalin persahabatan dengan teman
sebaya. Selama aku duduk di bangku kelas 1 sampai kelas 5 SD, aku memiliki
teman-teman terbaikku… Tetapi, di saat aku mulai berteman makin akrab dengan
mereka, aku pindah kembali ke Padang. Itu sekitar tahun 2005.
Di saat
pertama kali aku pindah ke Padang, aku pikir itu adalah masa-masa kelamku. Yaaa
sekitar 3-4 tahun lah. Itu karena cara berinteraksi antara anak-anak di Riau
dan anak-anak di Padang berbeda. Efeknya, aku selama 3 tahun itu selalu
dikucilkan. Hanya anak-anak yang bisa sangat terbuka yang bisa menerimaku
dengan sifatku yang berbeda. Menurutku, kalau di Riau, anak-anak di sana bebas
berekspresi dengan apa yang mereka miliki, dan mereka terkesan tidak tertutup.
Mereka lebih gampang menerima keadaan teman-temannya yang berbeda. Itu karena
pergaulan di sana didominasi dengan perbedaan etnis. Banyak anak-anak dari
etnis Cina, bahkan Melayu-India yang bergaul dengan anak-anak pribumi. Sehingga
sesama mereka bisa lebih menghargai perbedaan.
Sedangkan
kalau menurutku, (aku mengucapkan maaf ya guys sebelumnya di saat ingin
menyebutkan sifat-sifat ini, karena apa yang aku tulis adalah apa yang aku
rasakan selama aku jadi ‘anak baru’ di Padang.) pergaulan anak-anak di Padang
berbeda. Yang aku rasakan, mereka agak tertutup, terkadang mereka tidak mau
menerima keadaan teman yang sifatnya berbeda. Mereka juga banyak yang hanya
bergaul dengan yang satu sifat dengan mereka, ya bisa dibilang seperti
‘se-level’ gitu. Mereka terkesan kurang bisa menerima orang baru.
Hahaha, masa
lalu yang pahit itu hanya penghias hidup saja, yang mungkin juga bisa membuat
kehidupan seseorang jadi lebih baik
karena termotivasi, atau pun menbuat kehidupan seseorang jadi lebih buruk
karena adanya trauma. Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang aku sudah bisa
bergaul dengan baik, kok. Walau pun terkadang ada juga orang yang tidak
menyukai sikapku dalam bergaul. Yang penting aku sudah berusaha untuk bisa
beradaptasi dengan lingkunganku. Yang aku rasakan sekarang adalah, aku jadi
lebih pendiam. Aku hanya akan bicara si saat ada hal yang penting saja. Dan
dari pengalamanku yang cukup ‘pahit’ itu, aku bisa menjadi seseorang yang
terbuka, dan tidak memilih teman di saat berinteraksi. Bukankah perbedaan itu
yang bisa membuat sesuatu jadi lebih seru dan berwarna? :)
Lanjut!
Hingga sekarang aku masih menetap di Padang. Cukup lama, ya? Aku berada di
tanah Minang ini sejak kelas 5 SD hingga aku sudah duduk di bangku kuliah
sekarang. Hehehe, kalau misalnya ada orang yang bertanya kepadaku, ‘kamu kalau
sudah dewasa nanti akan tetap tinggal dan bekerja di Padang, atau pindah ke
tempat lain?’. Aku memilih untuk pergi, aku akan kembali ke tanah kelahiranku,
Batam! ^^ Alasannya? Yaaa seperti cerita-ceritaku yang ada di atas, dan yang
kedua, alasanku akan kembali ke sana adalah karena di sana aku sudah punya
kediaman milik sendiri (dari ortu -_-), di sana pembangunan dan sektor
perindustriannya berkembang sangat pesat! Saking cepatnya, Batam dibandingkan 8
tahun lalu dengan tahun 2013 ini sudah sangat berbeda! Aku sendiri bisa bingung
kalau mau pulang ke rumah sendiri, karena sudah banyak jalan baru yang dibuat.
Huft! Karena setelah lulus kuliah nanti, aku akan menjadi seorang sarjana
Sistem Informasi, aku bercita-cita ingin menjadi seorang Database Administrator
di salah satu perusahaan pembangunan di sana. Aamin semoga kesampaian. :) Kita
hanya bisa bercita-cita, berencana, dan berusaha. Yang menentukan langkah kita
dan hasil usaha kita tetaplah Tuhan. :)
Oh iya,
bolehkah aku sedikit meminta bantuan dari kalian, guys? Aku sekarang sedang
mencari teman-teman kecilku yang sekarang entah dimana mereka berada, dan
mungkin mereka tidak sepenuhnya ingat kepadaku… Guys, jika kalian merasa kalian
memiliki nama-nama yang akan aku sebutkan nanti, atau kalian memiliki teman
yang namanya sama seperti yang aku sebutkan nanti, aku minta kalian
menghubungiku lewat twitter, ya guys? Ma twitter: @MayaSopiie . Aku ingin
kalian membantuku menemuka mereka… :’(
ini nama-nama mereka: Sartika Novri, Wahyu Offianti (Ayu Offianti), Amelia
Hasiana, Firman Prasetya, Rustaki Frima, Carlos Daniel, Isma Wardah. Mereka
semua adalah alumni dari SDN 005 Tebing, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Aku pikir mereka sekarang ada yang masih tinggal di Tanjung Balai Karimun, dan
mungkin sebagian lain ada yang sudah pindah karena mereka kuliah. Bantu aku yaaa guys, please. >_<
Hehehe,
mungkin itu sedikit kisah hidupku yang aku share ke kalian. Aku rasa dari
kisahku yang di atas, ga ada nilai yang bermakna dalam yang bisa dipetik. Tapi
kalau menurut kalian ada, syukurlah ^_^ Oke guys, segitu dulu deh ya ceritaku. Tetaplah
berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang ada di sekitarmu. :)

nyentuh banget kak :")
BalasHapushhe masa iya dd? :D itu cuma curhatan kakak doang kok :3 fakta :3
BalasHapus